0

PORTAL KNGB, Bekasi - Hari kedua mogok nasional buruh, Jumat (1/11), di kawasan industri Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terpantau relatif kondusif. Diperkirakan sedikitnya ada sekitar 50.000 buruh se-Kabupaten Bekasi berkumpul di satu titik yakni persimpangan EJIP, Cikarang Selatan. Persimpangan ini menjadi "lautan" para buruh Bekasi melakukan aksi mogok nasional.

Di kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP), Cikarang, tidak terlihat lagi organisasi massa (Ormas) yang mengadang aksi mogok nasional.

Sebelumnya, di depan PT NGK Ceramics Indonesia, kawasan EJIP, Cikarang, ribuan buruh dari serikat pekerja Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) mulai bergerak melakukan konvoi kendaraan bermotor, sekitar pukul 10.00 WIB.

Iring-iringan ini, menuju satu titik yakni di persimpangan EJIP atau tepatnya di depan PT Kalbe Farma, Cikarang Selatan. Di lokasi ini, hampir terjadi bentrok antara massa buruh dengan Ormas Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Bekasi, kemarin.

Namun kini, puluhan ribu buruh memenuhi empat jalur dan berkumpul tepat di persimpangan jalan EJIP, Cikarang.

Mereka melakukan orasi terkait perlakuan para buruh yang dianiya oleh ormas kemarin. "Diperkirakan sekitar 50.000 buruh Bekasi turun hari ini," ujar salah satu koordinator aksi di atas mobil komando (mokom) yang membawa sound system.

"Hari ini, menjadi Jumat yang berkah, Jumat agung dalam melakukan aksi mogok nasional," imbuhnya membakar semangat para buruh.

Sebelumnya, pada hari kemarin, tercatat sedikitnya ada 17 orang dari serikat pekerja yang mengalami luka bacok oleh oknum Pemuda Pancasila. Terkait, penganiayaan ini, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan membuat laporan polisi (LP) ke Mapolda Metro Jaya, siang ini.

Seperti diberitakan, terjadi bentrok antara buruh dan sekelompok anggota ormas. Bentrokan ini terjadi di Kawasan Hyundai, antara buruh PT Enkei dengan Ormas Ikatan Pemuda-pemudi Indonesia (Ikappud) Bekasi pada, Kamis (31/10) sekitar pukul 15.00.

Dalam bentrok ini, tercatat ada sekitar 17 buruh jadi korban dan dirawat ke Rumah Sakit Hosana Medica dan Rumah Sakit Medirosa, Cikarang. Para korban mengalami luka di bagian kepala, wajah dan kaki akibat hantaman benda tumpul atau balok kayu serta sabetan senjata tajam.

"Kami kecewa dengan pengamanan Kepolisian yang membiarkan penganiayaan ini terjadi," imbuh Budi Lahmudi, Pimpinan Cabang SPL FSPMI bidang Advokasi.

Menurutnya dari data yang masuk kepadanya dapat dijelaskan identitas para korban yakni, Wawan Katiwa (21) dari PT Tristar Makmur Kartonindo, yang mengalami luka tusuk di pinggang bagian kiri setelah dirinya bersama dengan massa buruh lainnya sedang berkonvoi di daerah Kawasan industri Delta Silicon 1 menuju titik temu buruh di persimpangan EJIP, Cikarang.

Selanjutnya, Karma Iraman (30) karyawan PT Ganza Furido luka bacok dipunggung panjang 15 sentimeter dan 30 jahitan. Saat itu korban sama seperti korban sebelumnya hendak menuju titik kumpul buruh.

"Hingga saat ini, ada satu teman kami yang masih kritis dirawat di rumah sakit Hosana akibat bentrokan dengan ormas kemarin," ujar Amir Mahfudz, perwakilan dari FSPMI.

Sementara itu, Kasubbag Humas Polresta Bekasi, AKP Bambang Wahyud, mengatakan belum mendapat laporan terkait informasi atas meninggalnya seorang buruh pada bentrok dengan ormas kemarin.

"Kami sudah konfirmasi dengan FSPMI dan rumah sakit, tidak ada korban meninggal," ujar Bambang. (berita1)

Post a Comment Blogger

 
Top