PORTAL KNGB, Bintan - Usulan angka UMK 2014 dari Dewan Pengupahan (DP) Bintan menuai kritikan pedas dari para buruh. Menurut buruh ada beberapa item yang hilang atau bernilai nol pada lembaran hasil survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang dilakukan Dewan Pengupahan. Padahal hasil survey KHL merupakan dasar dari penetapan UMK 2014.
"Ada beberapa item yang tidak di survey, mengapa tidak ada nilainya, yang tadinya 60 item jadi kurang. Air bersih nol tak ada nilai, listrik juga. Kenapa pemerintah menafikan itu," jelas seorang buruh, Sahat dihadapan para wartawan dan Kepala Disnaker Bintan, Hasfarizal, Kamis (17/10/2013).
Menurutnya hasil survey yang dilakukan DP terkesan janggal. Kenapa harga barang naik namun KHL malah hasil survey DP mengalami penurunan. Mereka menduga hasil survey tersebut direkayasa.
Namun Hasfarizal, Kepala Disnaker Bintan, membantah tudingan tersebut. Di hadapan puluhan buruh yang datang ke Kantor Bupati untuk mendengarkan hasil rapat, dia mengatakan tidak ada satu item pun yang kosong melainkan sudah masuk ke item lain. Seperti lampu dan air itu sudah dimasukkan ke iten sewa kamar.
"Tidak ada angka sulap, tak ada angka turun dari langit dan keluar dari perut bumi, ini semua berdasarkan kerja dewan pengupahan. Bahkan saya siap dilaporkan dan dituntut karena ini merupakan kerja kolektif," jelasnya.
Mengenai hal tersebut, dia meminta kepada buruh untuk masukkan hasil surveynya ke Badan Pusat Statistik (BPS). Sedangakan Dewan Pengupahan juga akan memasukkan angka tandingan.
Sementara itu, Parlindungan Sinurat, Ketua FSPMI Bintan juga menyayangkan beberapa item KHL seperti air dan lampu yang tidak disurvey atau bernilai nol menurutnya, jika Dewan Pengupahan memaksakan kehendak maka akan mereka lawan.
Bahkan ia mengakan jika tanggal 24 tidak menemukan hasil yang diharapkan, pihaknya akan menggelar aksi besar-besaran selama dua hari.
"Kita tak bisa jauh dari Batam. Karena jika di bawah Batam maka industri Bintan akan tutup. Karena buruh akan mencari kerja yang upahnya tinggi," jelasnya.
"Ada beberapa item yang tidak di survey, mengapa tidak ada nilainya, yang tadinya 60 item jadi kurang. Air bersih nol tak ada nilai, listrik juga. Kenapa pemerintah menafikan itu," jelas seorang buruh, Sahat dihadapan para wartawan dan Kepala Disnaker Bintan, Hasfarizal, Kamis (17/10/2013).
Menurutnya hasil survey yang dilakukan DP terkesan janggal. Kenapa harga barang naik namun KHL malah hasil survey DP mengalami penurunan. Mereka menduga hasil survey tersebut direkayasa.
Namun Hasfarizal, Kepala Disnaker Bintan, membantah tudingan tersebut. Di hadapan puluhan buruh yang datang ke Kantor Bupati untuk mendengarkan hasil rapat, dia mengatakan tidak ada satu item pun yang kosong melainkan sudah masuk ke item lain. Seperti lampu dan air itu sudah dimasukkan ke iten sewa kamar.
"Tidak ada angka sulap, tak ada angka turun dari langit dan keluar dari perut bumi, ini semua berdasarkan kerja dewan pengupahan. Bahkan saya siap dilaporkan dan dituntut karena ini merupakan kerja kolektif," jelasnya.
Mengenai hal tersebut, dia meminta kepada buruh untuk masukkan hasil surveynya ke Badan Pusat Statistik (BPS). Sedangakan Dewan Pengupahan juga akan memasukkan angka tandingan.
Sementara itu, Parlindungan Sinurat, Ketua FSPMI Bintan juga menyayangkan beberapa item KHL seperti air dan lampu yang tidak disurvey atau bernilai nol menurutnya, jika Dewan Pengupahan memaksakan kehendak maka akan mereka lawan.
Bahkan ia mengakan jika tanggal 24 tidak menemukan hasil yang diharapkan, pihaknya akan menggelar aksi besar-besaran selama dua hari.
"Kita tak bisa jauh dari Batam. Karena jika di bawah Batam maka industri Bintan akan tutup. Karena buruh akan mencari kerja yang upahnya tinggi," jelasnya.
Post a Comment Blogger Facebook