Pernyataan Sikap dan Seruan SEKBER BURUH
Menyambut MOGOK NASIONAL 31 OKTOBER – 1 NOVEMBER 2013
Kawan-Kawan Buruh dan Seluruh Rakyat dimanapun berada…
Pada tanggal 31 Oktoberr – 1 November sekali lagi kita akan menggelar MOGOK NASIONAL, terkait tuntutan kita: Kenaikan Upah 50 % (UMP DKI 3,7 Juta); Hapuskan Sistem Kerja Kontrak dan Outsourcing; Cabut Inpres No. 9 tahun 2013; Jaminan Kesehatan dan Pendidikan gratis untuk seluruh rakyat.
Hari ini dan hari-hari mendatang adalah hari-hari dimana kita bisa kembali bersemangat menatap hidup dan masa depan kita. Melalui Perjuangan kita bersama, mimpi dan harapan hidup kita menjadi lebih baik bisa kita wujudkan. Inilah satu-satunya cara kita bisa meraih mimpi-mimpi kita, yaitu berjuang.
Pengalaman hidup dan Perjuangan kita telah mengajarkan kita akan banyak hal. Bahwa perubahan yang lebih baik tidak bisa kita harapkan dari pemerintahan yang ada saat ini; Perubahan yang lebih baik tidak bisa kita harapkan dari seluruh partai politik yang saat ini sedang sibuk mempersiapkan pesta pemilu mereka tahun 2014. Pun di tempat kerja kita, walau segunung keuntungan yang diraih pengusaha, tak ada setetespun mengalir kepada kita, kecuali upah murah agar kita bisa tetap hidup untuk bekerja esok hari.
Kawan-kawan seperjuangan…
Kemarin dan hari ini, kawan-kawan kita di berbagai kota (setidaknya 50 kota) telah mulai melakukan aksi-aksi persiapan MOGOK NASIONAL. Di Bekasi, seribuan preman bersama aparat (polisi danTNI), bersama Bupati telah siap menghadang dan menggagalkan aksi MOGOK NASIONAL kita. Di kota-kota lainnya, para pemilik modal yang berhadap-hadapan dengan kita saat ini juga mendapat beking dari pemerintah beserta jajaran aparatnya (polisi dan tentara). Semua penghalang hak kita untuk mendapatkan kesejahteraan tidak boleh digagalkan hanya karena dihadang oleh seribuan preman, seribuan polisi dan tentara. Oleh karenanya pula, semakin penting bagi kita untuk membangun terus-menerus persatuan kaum buruh dan kaum tertindas lainnya serta menipiskan perbedaan-perbedaan diantara sesama kita yang berjuang.
Di Jakarta dan berbagai kota lainnya, lewat dewan pengupahan, para pengusaha terus ngotot agar kita mau menerima upah murah. Di Jakarta KHL yang ditetapkan (RP 2.299.860) jauh dariharapan kita. Saatnya bagi kita bersama-sama membuktikan apakah JOKOWI dan AHOK BERPIHAK KEPADA KITA KAUM BURUH atau BERPIHAK KEPADA PENGUSAHA.
Sementara itu di berbagai kota lainnya, kawan-kawan buruh Outsourcing: PLN, Pertamina dan perusahaan BUMN pertambangan lainnya, BUMN Industri, BUMN Keuangan dan BUMN Transportasi terus mengkonsolidasikan kekuatan untuk melancarkan perjuangan guna menghapuskan sistem kerja Kontrak danOutsourcing. Kawan-kawan buruh BUMN telah hadir bersama dalam barisan kita.
Semua ini hal diatas menunjukkan bahwa pengusaha, pemerintah memang mau tidak melihat rakyatnya lebih sejahtera. Dan tak ada satu partai politik pun yang ada saat ini mendukung perjuangankita. Oleh karenanya, ayo terus kita perkuat barisan kita yang sudah tergabung kedalam Konsolidasi Nasional Gerakan Buruh (KNGB) untuk BERGERAK BERSAMA DALAM MOGOK NASIONAL 31 OKTOBER – 1 NOVEMBER mendatang.
Kawan-kawan…
HIDUP ADIL DAN SEJAHTERA SEHARUSNYA SUDAH BISA KITA DAPATKAN SAAT INI. Sayangnya keadilan dan kesejahteraan hanya dimiliki dan dikuasai oleh segelintir orang di negeri nan kaya ini. Semua ini tak lepas dari tatanan ekonomi yang dijalankan pemerintah saat ini, yang memang bukan diabdikan bagi kepentingan rakyat.
Pengalaman hidup dan Perjuangan kita telah mengajarkan bahwa tatanan Sistem Ekonomi (dikenal dengan istilah ekonomi kapitalisme neoliberal) yang dijalankan di negeri ini hanyalah menguntungkan segelintir orang saja. Segelintir orang ini adalah para pengusaha/pemilik modal, para pejabat dan petinggi pemerintahan, anggota dewan (DPR/DPRD), petinggi partai politik, para jenderal dan petinggi di kepolisian dan tentara, para cukong dan pejabat BUMN, serta tentunya padapemilik modal asing. Mereka hidup bergelimang harta dari hasil kerja keras buruh dan rakyat dan dari pajak kita selama ini dari hasil penguasaan seluruh kekayaan alam, dan sumber energi yang seharusnya menjadi MILIK RAKYAT dan dipergunakan untuk KEMAKMURAN SELURUH RAKYAT.
Itupun tak cukup. Mereka masih berkongkalikong antar sesama untuk terus merampok (KORUPSI) seluruh asset dan harta negeri kita. Data Kemendagri menyebutkan ada 3000 pejabat negara yang menjadi perampok (koruptor) sejak tahun 2004-2012. Bahkan Ketua KPK berani menyatakan "jika saja kekayaan dari tambang saja tidakdikorupsi, dikuasai oleh kita dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat, makapenghasilan terendah penduduk Indonesia mencapai 30 juta per bulannya"
Jadi seharusnya kita memang bisa hidup lebih sejahtera dari saat ini, jika saja sekelompok kecil orang diatas tidak lagi penjadi penentu kebijakan negeri ini dan tidak menguasai seluruh kekayaan dan aset negeri ini. Kita bisa hidup lebih sejahtera dan adil jika saja, sistem ekonomi yang dijalankan memang ditujukan bagi rakyat banyak dan bukan bagi para pemodal.
Harus kita nyatakan bahwa pemerintahan saat ini telah jauh menyimpang dari amanat dan cita-cita kemerdekaan kita. Bila kita melihat sejarah, membaca pembukaan dan isi UUD 1945, dan membaca tulisan-tulisan para pejuang kemerdekaan kita, tentunya bukan tatanan ekonomi semacam ini yang menjadi cita-cita kita merdeka. Bahkan para pejuang kita sudah menyatakan menentang sistem ekonomi liberal (kapitalismeneoliberal saat ini), karena sistem ekonomi semacam ini hanya akan menghasilkan penindasan manusia atas manusia lainnya. Sebagian kecil manusia yang disebut diatas hidup dari penindasan dan perampasan hak 250 juta rakyat negeri ini.
Oleh karenanya, kita nyatakan bahwa perjuangan kita tidak akan berhenti di perjuangan menuntut upah layak, penghapusan sistem kerja kontrak dan outsourcing serta tuntutan jaminan kesehatan dan pendidikan gratis. Ini hanyalah awal dari sebuah perjuangan dari cita-cita kita untuk menciptakan kesejahteraan dan Keadilan bagi seluruh rakyat.
Kita sadar kita menghadapi sebuah kekuatan politik yang terus mempertahankan kekuasaan dalam mempertahankan tatanan ekonomi yang tak adil ini. Oleh karenanya tidak bisa selamanya kita hanya meminta dan menuntut kepada mereka.
Perjuangan kita membutuhkan bentuk baru perjuangan untuk menghadapi kekuatan politik penindas. Saatnya kita juga membangun persatuan politik dari seluruh buruh dan rakyat Indonesia untukmenjadikan BURUH DAN SELURUH RAKYAT MENJADI PENGUASA DAN PEMILIK SAH NEGERI INI. Di saat itulah kita akan kembali membangun tatanan ekonomi kita sebagai mana yang dicita-citakan pejuang kemerdekaan kita, membangun masyarakat yang adil dan Makmur bagi seluruh rakyat Indonesia.
Akhir kata, marilah kita semua, kaum buruh dan rakyat yang memimpikan perubahan sejati, maju serentak, SUKSESKAN MOGOK NASIONAL !
Jakarta, 29 Oktober2013
Koordinator Presidium Sekber Buruh
Sultoni Faras (089650544939)
Pada tanggal 31 Oktoberr – 1 November sekali lagi kita akan menggelar MOGOK NASIONAL, terkait tuntutan kita: Kenaikan Upah 50 % (UMP DKI 3,7 Juta); Hapuskan Sistem Kerja Kontrak dan Outsourcing; Cabut Inpres No. 9 tahun 2013; Jaminan Kesehatan dan Pendidikan gratis untuk seluruh rakyat.
Hari ini dan hari-hari mendatang adalah hari-hari dimana kita bisa kembali bersemangat menatap hidup dan masa depan kita. Melalui Perjuangan kita bersama, mimpi dan harapan hidup kita menjadi lebih baik bisa kita wujudkan. Inilah satu-satunya cara kita bisa meraih mimpi-mimpi kita, yaitu berjuang.
Pengalaman hidup dan Perjuangan kita telah mengajarkan kita akan banyak hal. Bahwa perubahan yang lebih baik tidak bisa kita harapkan dari pemerintahan yang ada saat ini; Perubahan yang lebih baik tidak bisa kita harapkan dari seluruh partai politik yang saat ini sedang sibuk mempersiapkan pesta pemilu mereka tahun 2014. Pun di tempat kerja kita, walau segunung keuntungan yang diraih pengusaha, tak ada setetespun mengalir kepada kita, kecuali upah murah agar kita bisa tetap hidup untuk bekerja esok hari.
Kawan-kawan seperjuangan…
Kemarin dan hari ini, kawan-kawan kita di berbagai kota (setidaknya 50 kota) telah mulai melakukan aksi-aksi persiapan MOGOK NASIONAL. Di Bekasi, seribuan preman bersama aparat (polisi danTNI), bersama Bupati telah siap menghadang dan menggagalkan aksi MOGOK NASIONAL kita. Di kota-kota lainnya, para pemilik modal yang berhadap-hadapan dengan kita saat ini juga mendapat beking dari pemerintah beserta jajaran aparatnya (polisi dan tentara). Semua penghalang hak kita untuk mendapatkan kesejahteraan tidak boleh digagalkan hanya karena dihadang oleh seribuan preman, seribuan polisi dan tentara. Oleh karenanya pula, semakin penting bagi kita untuk membangun terus-menerus persatuan kaum buruh dan kaum tertindas lainnya serta menipiskan perbedaan-perbedaan diantara sesama kita yang berjuang.
Di Jakarta dan berbagai kota lainnya, lewat dewan pengupahan, para pengusaha terus ngotot agar kita mau menerima upah murah. Di Jakarta KHL yang ditetapkan (RP 2.299.860) jauh dariharapan kita. Saatnya bagi kita bersama-sama membuktikan apakah JOKOWI dan AHOK BERPIHAK KEPADA KITA KAUM BURUH atau BERPIHAK KEPADA PENGUSAHA.
Sementara itu di berbagai kota lainnya, kawan-kawan buruh Outsourcing: PLN, Pertamina dan perusahaan BUMN pertambangan lainnya, BUMN Industri, BUMN Keuangan dan BUMN Transportasi terus mengkonsolidasikan kekuatan untuk melancarkan perjuangan guna menghapuskan sistem kerja Kontrak danOutsourcing. Kawan-kawan buruh BUMN telah hadir bersama dalam barisan kita.
Semua ini hal diatas menunjukkan bahwa pengusaha, pemerintah memang mau tidak melihat rakyatnya lebih sejahtera. Dan tak ada satu partai politik pun yang ada saat ini mendukung perjuangankita. Oleh karenanya, ayo terus kita perkuat barisan kita yang sudah tergabung kedalam Konsolidasi Nasional Gerakan Buruh (KNGB) untuk BERGERAK BERSAMA DALAM MOGOK NASIONAL 31 OKTOBER – 1 NOVEMBER mendatang.
Kawan-kawan…
HIDUP ADIL DAN SEJAHTERA SEHARUSNYA SUDAH BISA KITA DAPATKAN SAAT INI. Sayangnya keadilan dan kesejahteraan hanya dimiliki dan dikuasai oleh segelintir orang di negeri nan kaya ini. Semua ini tak lepas dari tatanan ekonomi yang dijalankan pemerintah saat ini, yang memang bukan diabdikan bagi kepentingan rakyat.
Pengalaman hidup dan Perjuangan kita telah mengajarkan bahwa tatanan Sistem Ekonomi (dikenal dengan istilah ekonomi kapitalisme neoliberal) yang dijalankan di negeri ini hanyalah menguntungkan segelintir orang saja. Segelintir orang ini adalah para pengusaha/pemilik modal, para pejabat dan petinggi pemerintahan, anggota dewan (DPR/DPRD), petinggi partai politik, para jenderal dan petinggi di kepolisian dan tentara, para cukong dan pejabat BUMN, serta tentunya padapemilik modal asing. Mereka hidup bergelimang harta dari hasil kerja keras buruh dan rakyat dan dari pajak kita selama ini dari hasil penguasaan seluruh kekayaan alam, dan sumber energi yang seharusnya menjadi MILIK RAKYAT dan dipergunakan untuk KEMAKMURAN SELURUH RAKYAT.
Itupun tak cukup. Mereka masih berkongkalikong antar sesama untuk terus merampok (KORUPSI) seluruh asset dan harta negeri kita. Data Kemendagri menyebutkan ada 3000 pejabat negara yang menjadi perampok (koruptor) sejak tahun 2004-2012. Bahkan Ketua KPK berani menyatakan "jika saja kekayaan dari tambang saja tidakdikorupsi, dikuasai oleh kita dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat, makapenghasilan terendah penduduk Indonesia mencapai 30 juta per bulannya"
Jadi seharusnya kita memang bisa hidup lebih sejahtera dari saat ini, jika saja sekelompok kecil orang diatas tidak lagi penjadi penentu kebijakan negeri ini dan tidak menguasai seluruh kekayaan dan aset negeri ini. Kita bisa hidup lebih sejahtera dan adil jika saja, sistem ekonomi yang dijalankan memang ditujukan bagi rakyat banyak dan bukan bagi para pemodal.
Harus kita nyatakan bahwa pemerintahan saat ini telah jauh menyimpang dari amanat dan cita-cita kemerdekaan kita. Bila kita melihat sejarah, membaca pembukaan dan isi UUD 1945, dan membaca tulisan-tulisan para pejuang kemerdekaan kita, tentunya bukan tatanan ekonomi semacam ini yang menjadi cita-cita kita merdeka. Bahkan para pejuang kita sudah menyatakan menentang sistem ekonomi liberal (kapitalismeneoliberal saat ini), karena sistem ekonomi semacam ini hanya akan menghasilkan penindasan manusia atas manusia lainnya. Sebagian kecil manusia yang disebut diatas hidup dari penindasan dan perampasan hak 250 juta rakyat negeri ini.
Oleh karenanya, kita nyatakan bahwa perjuangan kita tidak akan berhenti di perjuangan menuntut upah layak, penghapusan sistem kerja kontrak dan outsourcing serta tuntutan jaminan kesehatan dan pendidikan gratis. Ini hanyalah awal dari sebuah perjuangan dari cita-cita kita untuk menciptakan kesejahteraan dan Keadilan bagi seluruh rakyat.
Kita sadar kita menghadapi sebuah kekuatan politik yang terus mempertahankan kekuasaan dalam mempertahankan tatanan ekonomi yang tak adil ini. Oleh karenanya tidak bisa selamanya kita hanya meminta dan menuntut kepada mereka.
Perjuangan kita membutuhkan bentuk baru perjuangan untuk menghadapi kekuatan politik penindas. Saatnya kita juga membangun persatuan politik dari seluruh buruh dan rakyat Indonesia untukmenjadikan BURUH DAN SELURUH RAKYAT MENJADI PENGUASA DAN PEMILIK SAH NEGERI INI. Di saat itulah kita akan kembali membangun tatanan ekonomi kita sebagai mana yang dicita-citakan pejuang kemerdekaan kita, membangun masyarakat yang adil dan Makmur bagi seluruh rakyat Indonesia.
Akhir kata, marilah kita semua, kaum buruh dan rakyat yang memimpikan perubahan sejati, maju serentak, SUKSESKAN MOGOK NASIONAL !
Jakarta, 29 Oktober2013
Koordinator Presidium Sekber Buruh
Sultoni Faras (089650544939)
Post a Comment Blogger Facebook