0

PORTAL KNGB, Jakarta - Bentrokan yang terjadi antara ormas PP yang menghadang massa buruh saat akan aksi mogok nasional di East Jakarta Industrial Park (EJIP), Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (31/10) membuat aksi Mogok Nasional memanas.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan, pihaknya tidak takut menghadapi ormas yang disebut bayaran ini. Bahkan, jika ada satu orang buruh yang teluka dalam bentrokan tersebut, pihaknya akan menggelar aksi mogok yang jauh lebih besar.

"Kita tidak takut preman yang dibayar. Buruh sedang memperjuangkan nasibnya dan keluarga mereka juga. Perjuangan buruh untuk kesejahteraan kerakyatan," katanya disela-sela aksi buruh di Kawasan Industri Pulogadung (KIP), Jakarta Timur, Kamis (31/10).

Dikatakan Iqbal, aksi mogok nasional yang melibatkan sekitar dua juta buruh di berbagai kawasan industri dan sekitar pabrik ini telah diberitahukan kepada Mabes Polri. Dengan demikian, dia meyakinkan kaum buruh untuk tidak takut memperjuangkan nasibnya.

"Walaupun diserang, kami akan lakukan perlawanan," katanya.

Menurut Iqbal, mogok merupakan hak buruh yang dilindungi konstitusi. Jika ada perusahaan yang memecat buruh karena ikut serta dalam aksi mogok nasional, pihaknya akan memidanakan perusahaan tersebut.

"Kalau dipecat kita pidanakan karena melanggar konstitusi," jelasnya.

Selain akan melaporkan penghadangan ormas yang berujung pada bentrokan dan melukai delapan orang tersebut, Iqbal menyatakan, pihaknya mendesak agar Kapolres Kabupaten Bekasi dicopot dari jabatannya.

Sebanyak delapan orang luka-luka dan 18 sepeda motor dirusak akibat bentrokan massa buruh dengan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), terkait aksi unjukrasa mogok nasional dan mogok daerah, di kawasan EJIP, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (31/10).

Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, mengatakan bentrokan itu terjadi sekitar jam 08.15 WIB. Anggota ormas yang tidak suka dengan adanya demo karena akan kehilangan sentra-sentra ekonomi seperti, warung, kos-kosan, ojek, dan pengolahan limbah industri ini menolak pabrik di wilayah mereka ditutup.

Kemudian, mereka turun ke jalan untuk mencegah buruh. Saat ini situasi di sekitar lokasi kejadian sudah kondusif dan masih ditangani Polsek Cikarang, Polres Bekasi dan Polda Metro Jaya. (berita1)

Post a Comment Blogger

 
Top