PORTAL KNGB, Bekasi - Empat orang buruh yang menjadi korban bentrok dengan ormas di Kawasan Industri di Kabupaten Bekasi pada Kamis lalu, masih dirawat di rumah sakit. Satu diantaranya dalam keadaan kritis.
Empat korban itu yakni Wawan Cartiwan (26), luka tusuk di pinggang kiri, Ade Nurdin Maulana (25), luka remuk di sekujur tubuh akibat dikeroyok, Rohmad (30), luka bacok di kepala dan kini masih kritis. Mereka dirawat di Rumah Sakit Hosana Medika, Cikarang.
Sementara itu, satu buruh lainnya Dodi Widodo (20), menderita patah tangan dan tulang rusuk kini dirawat di Rumah Sakit Medirosa, Cikarang.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal saat mengunjungi korban mengaku prihatin dan akan segera melaporkan kasus ini ke Mabes Polri.
"Kami akan melapor ke Mabes Polri, besok bersama kuasa hukum kami dari KontraS dan LBH Jakarta," katanya, Minggu (03/11/2013).
Said Iqbal menuding ada keterlibatan pengusaha dalam peristiwa itu. Pasalnya, aksi kelompok penghadang buruh berjalan terorganisir, bahkan mempersenjatai diri dengan senjata tajam, kayu balok dan lainnya.
"Kami meminta jangan hanya yang di lapangan ditangkap, aktor di balik peristiwa itu juga harus ditangkap," ujarnya.
Pihaknya menyayangkan pengamanan aparat kepolisian. Menurut dia, aparat terkesan membiarkan ketika ada ormas turut dalam aksi di lapangan, apalagi mempersenjatai diri dengan senjata tajam.
"Copot Kapolres Kabupaten Bekasi. Demokrasi kembali terancam," tegasnya.
Empat korban itu yakni Wawan Cartiwan (26), luka tusuk di pinggang kiri, Ade Nurdin Maulana (25), luka remuk di sekujur tubuh akibat dikeroyok, Rohmad (30), luka bacok di kepala dan kini masih kritis. Mereka dirawat di Rumah Sakit Hosana Medika, Cikarang.
Sementara itu, satu buruh lainnya Dodi Widodo (20), menderita patah tangan dan tulang rusuk kini dirawat di Rumah Sakit Medirosa, Cikarang.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal saat mengunjungi korban mengaku prihatin dan akan segera melaporkan kasus ini ke Mabes Polri.
"Kami akan melapor ke Mabes Polri, besok bersama kuasa hukum kami dari KontraS dan LBH Jakarta," katanya, Minggu (03/11/2013).
Said Iqbal menuding ada keterlibatan pengusaha dalam peristiwa itu. Pasalnya, aksi kelompok penghadang buruh berjalan terorganisir, bahkan mempersenjatai diri dengan senjata tajam, kayu balok dan lainnya.
"Kami meminta jangan hanya yang di lapangan ditangkap, aktor di balik peristiwa itu juga harus ditangkap," ujarnya.
Pihaknya menyayangkan pengamanan aparat kepolisian. Menurut dia, aparat terkesan membiarkan ketika ada ormas turut dalam aksi di lapangan, apalagi mempersenjatai diri dengan senjata tajam.
"Copot Kapolres Kabupaten Bekasi. Demokrasi kembali terancam," tegasnya.
Post a Comment Blogger Facebook