PORTAL KNGB, Surabaya - Tak puas atas Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Timur no 560/22524/031/2013 tentang usulan UMK tahun 2014. Ribuan buruh yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Bersatu (GRB) Jawa Timur mengancam akan melakukan aksi mogok daerah.
Mogok daerah akan dilakukan pada tanggal 14-20 November 2013 mendatang. Aksi ini akan didahului dengan unjuk rasa secara maraton sejak Senin (11/11/2013) yang akan digelar di dua titik yaitu Bundaran Waru serta Gedung Negara Grahadi Surabaya.
"Kami akan minta Gubernur menemui kami di Bundaran Waru, Gubernur harus mengetahui bagaimana rasanya kepanasan di Bundaran Waru," kata Sunandar, Presidium GRB ketika berbincang dengan suarasurabaya.net, Sabtu (9/11/2013).
Menurut Sunandar, aksi ini akan dilakukan oleh gabungan buruh dari daerah ring satu yaitu Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan dan Mojokerto. Aksi akan dilakukan secara maraton hingga Soekarwo, Gubernur Jawa Timur mengubah SE yang telah dikeluarkan pada Kamis (7/11/2013) kemarin.
Dalam SE itu kata Sunandar, dinilai telah membohongi buruh karena item sewa kamar yang awalnya dijanjikan akan diubah menjadi harga cicilan rumah ternyata hanya diubah menjadi harga cicilan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa).
Unjuk rasa, kata Sunandar, merupakan kelanjutan dari ancaman aksi mogok nasional beberapa waktu lalu yang batal dilakukan. "Saat itu, kami batal mogok karena dijanjikan Soekarwo, tapi karena janjinya tidak ditepati maka kami akan melanjutkan aksi mogok," kata dia.
Sekadar diketahui, pada pekan lalu pada Kamis (31/10/2013), ribuan buruh sempat menggelar unjuk rasa mengancam melakukan mogok nasional. Saat itu Soekarwo yang menemui buruh menjanjikan akan memenuhi tuntutan untuk memperbaiki UMK dengan cara mengeluarkan SE yang diantaranya akan mengubah item sewa kamar dalam penyusunan KHL (standar hidup layak) menjadi item cicilan rumah. Sayang dalam SE yang telah dikeluarkan ternyata tidak sesuai dengan keinginan buruh. (sumber)
Mogok daerah akan dilakukan pada tanggal 14-20 November 2013 mendatang. Aksi ini akan didahului dengan unjuk rasa secara maraton sejak Senin (11/11/2013) yang akan digelar di dua titik yaitu Bundaran Waru serta Gedung Negara Grahadi Surabaya.
"Kami akan minta Gubernur menemui kami di Bundaran Waru, Gubernur harus mengetahui bagaimana rasanya kepanasan di Bundaran Waru," kata Sunandar, Presidium GRB ketika berbincang dengan suarasurabaya.net, Sabtu (9/11/2013).
Menurut Sunandar, aksi ini akan dilakukan oleh gabungan buruh dari daerah ring satu yaitu Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan dan Mojokerto. Aksi akan dilakukan secara maraton hingga Soekarwo, Gubernur Jawa Timur mengubah SE yang telah dikeluarkan pada Kamis (7/11/2013) kemarin.
Dalam SE itu kata Sunandar, dinilai telah membohongi buruh karena item sewa kamar yang awalnya dijanjikan akan diubah menjadi harga cicilan rumah ternyata hanya diubah menjadi harga cicilan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa).
Unjuk rasa, kata Sunandar, merupakan kelanjutan dari ancaman aksi mogok nasional beberapa waktu lalu yang batal dilakukan. "Saat itu, kami batal mogok karena dijanjikan Soekarwo, tapi karena janjinya tidak ditepati maka kami akan melanjutkan aksi mogok," kata dia.
Sekadar diketahui, pada pekan lalu pada Kamis (31/10/2013), ribuan buruh sempat menggelar unjuk rasa mengancam melakukan mogok nasional. Saat itu Soekarwo yang menemui buruh menjanjikan akan memenuhi tuntutan untuk memperbaiki UMK dengan cara mengeluarkan SE yang diantaranya akan mengubah item sewa kamar dalam penyusunan KHL (standar hidup layak) menjadi item cicilan rumah. Sayang dalam SE yang telah dikeluarkan ternyata tidak sesuai dengan keinginan buruh. (sumber)
Post a Comment Blogger Facebook